Banyak orang yang penasaran apakah dengan mengganti knalpot standar dengan knalpot racing bisa meningkatkan tenaga mesin motor kamu? Sebelumnya, mari kita pahami dulu apa fungsi utama knalpot sepeda motor karena dengan memahami fungsi dan cara kerja knalpot sepeda motor kita bisa mendapatkan gambaran jelas tentang pengaruh knalpot terhadap tenaga mesin.
Awalnya, knalpot dipasang di sepeda motor untuk meredam ledakan dari hasil pembakaran bahan bakar dan udara di ruang bakar. Apabila gas sisa pembakaran dibuang langsung ke udara tanpa melalui knalpot, tentu akan menimbulkan suara yang sangat bising.
Namun, ternyata knalpot memiliki fungsi lain daripada sekadar meredam bisingnya pembakaran di mesin motor. Gas buang yang dikeluarkan melalui knalpot ternyata mengalami turbulensi di dalam saluran buang dan jika hal ini dimaksimalkan maka akan menambah power pada mesin melalui fenomena ‘tendangan balik.’
Teknologi knalpot untuk menambah performa mesin motor kian berkembang dengan ditemukannya sistem chamber, di mana knalpot memiliki ruangan di pangkal saluran buang untuk mengakumulasi turbulen agar tercipta tendangan balik yang maksimal. Bentuk knalpot dengan bagian pangkal hingga tengah gendut (seperti pada knalpot sepeda motor 2 tak) adalah contoh knalpot yang menggunakan sistem chamber.
Knalpot racing didesain untuk memaksimalkan pembuangan gas sisa pembakaran dengan lubang pembuanganan yang lebih besar sehingga aliran gas buang pun lebih lancer. Di samping itu, berbeda dari knalpot standar yang dilengkapi dengan filter dan sekat-sekat, knalpot racing didesain se-‘plong’ mungkin sehingga tidak ada hambatan bagi pembuangan gas sisa. Itu lah mengapa knalpot racing sering juga disebut knalpot free flow.
Untuk mesin sepeda motor 2 tak, pengaplikasian knalpot racing sangat menguntungkan karena lonjakan power yang didapat bisa mencapi 10-30 % dibandingkan menggunakan knalpot biasa. Hal itu dikarenakan konfigurasi mesin 2 tak yang lebih sederhana dibandingkan 4 tak sehingga tidak banyak kerugian akibat gesekan yang tejadi di dalam mesin. Selain itu, karena pembakaran pada mesin 2 tak tidak membakar habis bahan bakar, maka ‘tendangan balik’ dari turbulen yang masih mengandung bahan bakar bisa mengoptimalkan pembakaran.
Lain halnya dengan mesin sepeda motor 4 tak yang memiliki konfigurasi mesin lebih rumit dari mesin 2 tak, pemakaian knalpot racing tidak terlalu memberikan lonjakan performa seperti pada mesin 2 tak. Pembakaran pada mesin motor 4 tak yang lebih efisien tidak menyisakan kandungan bahan bakar pada gas sisa pembakaran sehingga efek ‘tendangan balik’ dari turbulen di dalam knalpot tidak segalak pada mesin 2 tak.
Untuk mengoptimalkan peningkatan performa mesin sepeda motor 4 tak yang sudah menggunakan knalpot racing, akan lebih baik jika beberapa komponen di dalam mesin juga diganti dengan part racing. Salah satu komponen yang bisa diganti dengan part racing adalah camshaft atau noken as karena komponen ini lah yang membedakan mesin 4 tak dari mesin 2 tak yang tidak menggunakan camshaft.
Penggunaan noken as racing pada mesin 4 tak yang telah dipasangi knalpot racing akan memaksimalkan performa sepeda motor karena di samping proses pembakaran dioptimalkan oleh noken as racing, proses pembuangan gas sisa bakar pun juga diperlancar oleh knalpot racing.
Selain keuntungan yang mungkin didapat dengan menggunakan knalpot racing seperti di atas, harus juga diperhatikan kualitasnya dan juga tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh knalpot jenis free flow. Saat ini jajaran kepolisian tengah menggalakkan operasi untuk mengurangi penggunaan knalpot racing yang tingkat kebisingannya bisa mengganggu masyarakat dan pengguna jalan lainnya. Pilih lah knalpot racing yang memiliki kualitas bagus dan tidak menghasilkan suara yang memekakkan telinga.