Fungsi oli pada mesin sepeda motor, terutama mesin 4 tak sangat vital. Selain berfungsi sebagai pelumas mesin, oli juga bertugas untuk mendinginkan mesin, melindungi bagian-bagian mesin dari karat, sekaligus membersihkan dan menutup celah-celah pada dinding mesin.
Melihat fungsi oli yang sangat penting, tidak berlebihan jika oli ibarat “darah”nya mesin. Jika “darah” pada sepeda motor mengalami defisit, terlalu encer, terlalu kental, atau tidak tepat peruntukannya, maka bisa dipastikan kinerja mesin akan sangat terpengaruh.
Sebaliknya, kondisi mesin sepeda motor juga berpengaruh terhadap kinerja oli. Ketika terjadi kebocoran pada bagian mesin, maka volume oli pun akan cepat berkurang. Hal ini mengakibatkan beban kerja oli menjadi lebih berat karena harus melumasi seluruh bagian mesin dengan jumlah yang telah menyusut.
Volume oli yang kurang tidak akan maksimal dalam melindungi bagian-bagian mesin dari gesekan. Alhasil, mesin bisa mengalami kerusakan fatal.Untuk menghindarinya, ada baiknya dilakukan pengecekan rutin terhadap volume oli. Cara yang paling mudah adalah dengan melihat indikator yang terdapat pada batang tutup oli mesin. Jangan sampai oli di bawah batas minimal.
Lalu kapan sebaiknya mengganti oli? Agar mesin terlindungi sempurna, sebaiknya penggantian oli dilakukan ketika pemakainnya sudah 3.000 km. Lewat dari itu ada resiko oli yang sudah terlalu lama tidak diganti menjadi kurang efektif kinerjanya.
Namun, bagaimana jika belum sempat menyentuh angka 3.000 km oli sudah minta diganti dan mesin motor terasa kasar, cepat panas dan berisik? Ada baiknya diperhatikan hal-hal beikut ini: apakah keluar asap putih dari knalpot atau tidak, atau apakah ada oli yang merembes dari sambungan penutup mesin atau tidak.
Jika knalpot mesin sepeda motor 4tak mengeluarkan asap putih seperti mesin motor 2tak, maka kemungkinan terjadi kebocoran pada ring piston, seher, seal klep atau bisa juga pada camshaft sehingga oli masuk ke ruang pembakaran dan ikut terbakar. Oli yang terbakar itu lah yang menimbulkan asap putih di knalpot.
Kalau permasalahnnya adalah pada oli yang merembes dari sela-sela penutup mesin, maka kemungkinan terjadi kebocoran pada seal packing yang telah aus. Seal packing yang telah melewati masa pakai akan menjadi getas, tidak elastis dan mudah robek sehingga harus segera diganti.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah overheat pada mesin yang akan mendorong terjadinya penguapan oli lebih besar. Overheat atau panas yang berlebihan ini dapat terjadi karena mesin bekerja terus menerus, terlebih jika medan yang dilalui berat dan ekstrim. Sesekali istirahatkan mesin dengan mematikannya sebentar untuk menurunkan suhu di dalam mesin sepeda motor.
Pemilihan oli yang tepat juga penting karena setiap mesin sepeda motor memiliki karakter yang berbeda. Lebih baik menggunakan oli yang telah direkomendasikan oleh pabrikan motor atau merk lain namun memiliki SAE (tingkat kekentalan) yang tidak berbeda jauh. Oli yang terlalu encer justru akan mempersingkat masa pakai oli itu sendiri, sedangkan oli yang terlalu kental akan membuat tarikan motor berat dan lebih lama melepas panas.
Demikian lah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari oli sepeda motor cepat kering. Mesin yang mendapatkan pelumasan dengan baik tentunya akan memperpanjang usia pemakaian dan membuat kinerja sepeda motor tetap prima.