Berikut Ini Tips-tips Sederhana Supaya Kanvas Rem Kamu Tidak Cepat Aus dan Lebih Awet

Top speed yang bisa dicapai oleh sepeda motor sering menjadi hal yang paling utama. Padahal, ketika batas kecepatan sepeda motor semakin naik, diperlukan mekanisme pengereman yang lebih bagus juga. Jadi, tidak hanya kecepatan tinggi saja yang perlu diperhatikan, namun juga sistem pengereman yang pakem.

Secara umum, dikenal dua macam sistem pengereman pada sepeda motor, yaitu sistem tromol (drum brake) dan sistem cakram (disc brake). Rem tromol menggunakan sistem penggerak mekanik dari pedal rem yang menggerakkan batang, tuas dan nok yang membuat kanvas rem bergesekan dengan tromol. Rem cakram biasanya menggunakan sistem hidrolik, ketika tuas rem ditekan akan menggerakkan piston di kaliper sehingga memungkinkan kanvas pada sepatu rem menjepit piringan cakram.

Contoh kampas rem baru yang masih bagus kondisinya.
Contoh kampas rem baru yang masih bagus kondisinya.

Kanvas rem tromol menempel pada sepatu rem yang letaknya berada di dalam tromol sehingga sulit untuk diketahui kondisinya. Namun, ada cara untuk mengetahui apakah kanvas rem tromol masih tebal atau tidak, yaitu dari kedalaman pedal rem. Jika semakin dalam pedal rem, maka kemungkinan kanvas perlu diganti, namun bisa juga hanya perlu menyetel baut pada lever rem.

Agar kanvas rem tromol awet, jangan terlalu sering melakukan pengereman mendadak. Hindari pula kaki yang menginjak pedal rem selama motor berjalan. Bersihkan bagian dalam rem dengan pembersih tekanan tinggi. Cek juga apakah per (returning spring) masih bagus atau tidak. Jika per sudah aus, resikonya kanvas menjadi boros karena terus menerus bergesekan dengan tromol.

Untuk rem cakram, walaupun mekanismenya lebih rumit karena terdiri dari banyak komponen dan menggunakan sistem hidrolik, ada tips yang bisa dilakukan untuk memperpanjang masa pakai kanvas rem dan juga cakramnya.

Pertama, dudukan cakram harus dicek, apakah permukaannya rata atau tidak. Jika tidak rata, maka putaran cakram menjadi tidak simetris sehingga membuat kerja kanvas menjadi berat dan cepat aus.

Jangan lupa pula untuk membersihkan kaliper dan pin fleksibel agar tekanan pada kampas rem sama rata. Jarak bebas antara kanvas dan cakram harus tepat agar proses pengereman efisien dan kanvas pun awet.

Contoh kampas rem yang telah aus (habis).
Contoh kampas rem yang telah aus (habis).

Pelumasan pada bearing roda juga harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya speling pada bearing (tidak center) sehingga mengakibatkan kanvas rem bergesekan dengan cakram walaupun tuas rem tidak ditekan.

Gaya berkendara pun juga berpengaruh pada durabilitas kanvas rem cakram. Jangan hobi melakukan pengereman mendadak, walaupun memang rem cakram didesain untuk mampu menghentikan laju kendaraan dalam kecepatan tinggi, namun kebiasaan ini bisa membuat kanvas cepat aus.

Pada saat melewati medan yang berat seperti perbukitan, sesekali istirahatkan sepeda motor untuk mengurangi panas pada piringan cakram. Panas yang berlebihan dapat membuat kanvas lebih cepat aus, bahkan dalam kondisi terburuk bisa membuat kanvas terbakar.

#BAGIKAN

1 Comments

  1. Ane pemakai cs1 ganti kpmaaa blkg di km 11600an menurut gw sih wajar juga trgantung karakter ridernya tp emg sih kmpas suzuki lbh bagus dr punya ahm meskipun sama2 nissin master rem nya kalo mx gw gk tau apakah pake merk nissin atau merk lain oh ya catatan sih di cs1 gw penggantian kampas berikutnya rentangnya lbh lama gw gnti di km 28000an tp emg lbh gigit kampas rem yg bawaan dr baru CMIIW

Leave a Reply