Pengetahuan singkat tentang oversize, pengertian, tujuan, manfaat dan cara melakukan oversize yang baik dan benar

Banyak cara dilakukan oleh mereka yang memiliki hobi di bidang adu kecepatan sepeda motor untuk meningkatkan performa tunggangannya agar mampu melesat maksimal di lintasan. Salah satu modifikasi mesin untuk meningkatkan performa motor yang lazim dilakukan adalah oversize. Namun, walaupun kata oversize ini sudah jamak kita dengar, masih banyak orang yang belum memahami dengan benar apa sebenarnya modifikasi oversize itu. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan pengetahuan singkat tentang oversize: pengertian, tujuan, manfaat dan cara melakukan oversize yang baik dan benar.

Pengertian oversize

Oversize pada intinya adalah ubahan yang dilakukan pada sektor silinder, yakni dengan mengganti piston standar dengan piston baru yang memiliki ukuran diameter lebih besar (oversize). Pada umumnya, ukuran oversize adalah 25, 50, 75, dan 100 di mana angka itu mewakili satuan nol koma dalam mili meter. Missal, piston standar ukuran 51 mm di-oversize dengan ukuran 25 maka diameter piston barunya menjadi 51,25 mm.

Oversize pada piston pun secara otomatis menuntut penyesuaian pada diameter ring piston dan diameter liner baru yang lebih besar. Untuk itu, dilakukan korter pada dinding liner silinder untuk memperluas diameter lubang silinder menyesuaikan dengan piston berukuran oversize.

Pengetahuan singkat tentang oversize, pengertian, tujuan, manfaat dan cara melakukan oversize yang baik dan benar
oversize blok mesin dengan korter

Tujuan melakukan oversize

Pada dasarnya, modifikasi oversize pada piston dan lubang silinder adalah untuk memperbesar volume ruang bakar. Volume yang semakin besar ini berarti kapasitas ruang bakar menjadi lebih besar pula sehingga mampu menampung bahan bakar yang lebih banyak. Jadi, tujuan melakukan oversize ini pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kapasitas ruang bakar agar pembakaran menjadi lebih optimal karena tenaga yang besar memerlukan pasokan bahan bakar yang lebih besar pula.

Selain untuk meningkatkan kapasitas ruang bakar, oversize juga dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan performa mesin motor pada motor standar harian yang telah mengalami kerusakan pada piston dan silindernya akibat usia pemakaian yang tinggi. Dengan melakukan modifikasi oversize, performa mesin motor dapat kembali normal tanpa harus mengganti blok mesin.

Manfaat melakukan oversize

Selain untuk tujuan meningkatkan performa motor agar mampu bertarung di lintasan balap, untuk pemakain harian pun dapat juga dilakukan oversize piston dan silinder. Biasanya, oversize untuk pemakaian harian ini dilakukan ketika silinder telah mengalami aus akibat pemakaian yang telah mencapai batas pemakaiannya. Faktor usia pakai memang tidak dapat dibohongi, karena piston bergereak naik turun dalam kecepatan tinggi setiap harinya dalam proses pembakaran, sehingga dinding liner silinder pun tergores. Goresan tersebut lama kelamaan akan menggerus lapisan dinding liner sehingga diameter lubang silinder pun berubah dari ukuran standarnya. Ketika diameter lubang silinder telah berubah, maka clearance (celah) antara dinding silinder dan piston menjadi terlalu besar dan beresiko terjadi kebocoran dan penurunan kompresi.

Dengan melakukan oversize pada blok silinder yang telah mengalami aus, maka performa sepeda motor akan kembali normal lagi karena kompresi mesin normal kembali, langkah piston pun juga lancar kembali. Bahkan, dengan oversize piston yang berukuran lebih besar, performa motor dapat jauh ditingkatkan melebihi kemampuan sebelumnya ketika masih menggunakan blok silinder pabrik dalam kondisi masih normal.

Cara melakukan oversize dengan baik dan benar

Walaupun secara sepintas modifikasi oversize terlihat mudah, yakni hanya mengganti piston standar dengan piston lain yang memiliki diameter yang lebih besar, namun pada prakteknya lebih kompleks daripada itu. Harus dipahami pula bahwa blok mesin pun memiliki batas maksimal yang dapat diterima untuk mampu menopang ukuran silinder maksimalnya. Jangan sampai menambah ukuran diameter silinder dengan ekstrim tanpa mempertimbangkan kondisi blok.

Faktor yang sangat menentukan output dari modifikasi oversize silinder ini adalah presisi dalam pengerjaannya. Perbedaan dalam skala 0,1 mili meter saja akan mempengaruhi hasilnya. Oleh karena itu, pengukuran yang cermat wajib dilakukan sebelum mulai melakukan eksekusi. Alat ukur yang biasa digunakan adalah mikrometer dan dial gauge.

Perhatikan juga batas maksimal ukuran piston oversize sesuai dengan blok silinder mesin. Jangan sampai melebihi kemampuan blok untuk menopang silinder. jika diameter silinder oversize bertambah terlalu besar, lebih baik mengganti pula bloknya.

ketika telah ditentukan diameter piston oversize yang hendak diadopsi, langkah berikutnya adalah melakukan korter pada dinding liner silinder. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin korter dan dioperasikan oleh mekanik khusus yang mampu mengoperasikannya dan mengetahui prinsip teknik korter. Proses pengikisan dengan teknik korter ini dapat dilakukan berulang-ulang hingga tercapai diameter liner silinder yang diinginkan.

Pertimbangkan pula berapa milimeter clearance (celah) antara piston dan dinding silinder yang ingin dibuat sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, misal untuk pemakaian harian, drag race, atau road race. Ketika proses korter telah selesai dilakukan, finishing touch yang halus juga menentukan hasil akhirnya. Oleh karena itu lah, teknik pemolesan dengan menggunakan mesin poles harus dikerjakan dengan baik agar dinding liner yang telah dikorter memiliki permukaan yang halus seperti dinding korter standar pabrikan. Kehalusan dinding liner silinder ini penting bagi kelancaran pergerakan langkah piston.

#BAGIKAN

Leave a Reply